Edukasi

Sekko Buka Gebyar Literasi Di SMAN 13 Jakarta Utara

Sekko Buka Gebyar Literasi Di SMAN 13 Jakarta Utara

Kominfotik JUSekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit membuka Gebyar Literasi Digital di SMAN 13 Jakarta Utara, Selasa (31/10). Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengedukasi siswa-siswi sekolah untuk lebih cerdas dalam memanfaatkan informasi dengan bijak.

"Literasi digital dapat membantu siswa-siswi untuk memperoleh pengetahuan dan informasi yang lebih luas dan tentunya ini membantu untuk belajar dan mengembangkan keterampilan di masa depan," kata Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit.

Dikatakam Abdul Khalit, literasi digital adalah kemampuan untuk mencari, menemukan, mengevaluasi, sekaligus menggunakan informasi yang didapatkan dari perangkat teknologi seperti internet.

Keterampilan literasi digital saat ini bukan hanya sekadar tambahan, tetapi fondasi penting bagi siswa-siswi dalam meraih sukses di era digital.

Siswa-siswi akan lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan di dunia yang semakin terhubung dengan teknologi melalui pemahaman yang baik dan mendalam tentang literasi digital.

"Kami sangat mengapresiasi dengan yang dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi DKI Jakarta, dengan kegiatan Gebyar Literasi Edukasi Pemirsa Cerdas ini semoga dapat menambah pengetahuan, investasi bagi pengembangan masa depan generasi muda Jakarta Utara," tuturnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi DKI Jakarta, Rizky Wahyuni mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian Gebyar Literasi. "SMAN 13 merupakan salah satu sekolah yang diliterasi. Dilakukan literasi karena konten penyiaran dampaknya sangat besar, akan merubah pola prilaku masyarakat, terutama anak-anak. Untuk itu, kita perlu membekali generasi muda kita menyeleksi konten-konten penyiaran tersebut," katanya.

Rizky mengajak seluruh Pemerintah Kota untuk membentuk iklim penyiaran yang sehat dan bermanfaat untuk masyarakat. "Setelah SMAN 13 ini, kami berharap sinergitas terus berlanjut, bagaimana menfilter konten youtube, IG yang di dalamnya mengandung unsur kekerasan, bullying, seksualitas, LGBT yang hari ini intens hadir di ruang-ruang siar," ucapnya.

Untuk diketahui, dalam kegiatan ini siswa-siswi diberikan materi tanggungjawab dari presenter, tanggungjawab dari program director, dan menciptakan tayangan yang berkualitas untuk dikonsumsi oleh siswa-siswi yang masih bersekolah ataupun masyarakat Jakarta Utara.

Bagikan: